Jumat, 16 Oktober 2009

Tanpa otak, bisakah kita hidup..?

Ketika Andrew lahir tanggal 12 Juli 1984, para dokter berkata mereka meragukan ia bisa bertahan hidup setahun. Tahu 1898, ia merayakan ulang tahunnya yang kelima dan siap untuk merayakan lebih banyak lagi. pada tahapan awal kehidupan janin Andrew, sebuah kista di batang otaknya menghentikan pertumbuhan otaknya sampai di situ saja. Penyakit ini dikenal sebagai hydrancephaly, membuat rongga otaknya tak berisi apapun kecuali cairan. De. Robert Leshner , profesor dalam bidang neurologi pediatri di Medical College of Virginia, berkata sejauh ini tidak diketahui ada penyembuhnya dan prognosisnya buruk. Andrew diadopsi oleh Kaye Vandal, seorang perawat pediatri dari wallingford, Connecticut, yang bertekad untuk "memberinya kualitas kehidupan terbaik berapa lama pun ia hidup." Kaya memiliki dua anak adopsi lain dengan kondisi serupa, slah satunya gadis berusia 12 tahun. Kaye berkata Andrew memiliki "kepribadian riang, hangat, dan penuh semangat" dan tertawa, terkekeh, dan tersenyum, tindakan yang menurut para dokter tidak akan bisa dilakukannya. Pertanyaan tentang apakah Andrew merasakan kelucuan membedakan Kaye dengan para dokter. Kaye percaya Andrew tumbuh dan memberi respon, sementara para dikter menyatakan ia tidak mempunyai otak kecil dan otak besar, bagian yang dianggap memungkinkan berpikir dan mengkoordinasikan gerakan. Andrew tidak bisa berjalan, namun ia bisa beringsut dengan punggungnya. Ia tidak bisa bicra dan buta kortikal ( citra bisa dilihat namun tidak bisa diterjemahkan ).

0 komentar:

Posting Komentar